Kamis, 24 November 2011

KABUPATEN MAMUJU

Kabupaten Mamuju berada di pesisir pantai Barat Sulawesi, letaknya sangat strategis karena merupakan “pintu gerbang segi tiga” yang menghubungkan Sulawesi SelatanSulawesi TengahKalimantan Timur, sehingga daerah yang luasnya 11.057,81 km2 (sebelum dimekarkan) dijuluki kawasan “segitiga emas” dan ±450 km dari ibukota Makassar Sulawesi Selatan.

Kabupaten Mamuju memiliki kekayaan alam yang luar biasa, khususnya sektor pertanian yang meliputi sub sektor perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan.


1. Letak Geografis
Secara geografis Kabupaten Mamuju terletak pada koordinat antara 0o 53’ 10’ sampai 2o 54’ 52’ Lintang Selatan dan 118o 54’ 47’ sampai 120o 05’ 35’ Bujur Timur.
Batas-batas wilayah :
Sebelah Utara  : Kabupaten Mamuju Utara
Sebelah Selatan: Kabupaten Majene, Polewali Mandar dan Tator (Provinsi Sulawesi Selatan)
Sebelah Timur  : Kabupaten Luwu Utara (Provinsi Sulawesi Selatan)
Sebelah Barat   : Selat Makassar (Provinsi Kalimantan Timur)
2. Sektor Pemerintahan
Kabupaten Mamuju terdiri dari 16 (enam belas) kecamatan, yang terdiri dari 155 (seratus lima puluh lima) kelurahan/desa.
 3. Penduduk dan Ketenagakerjaan
   Jumlah penduduk Kabupaten Mamuju sebanyak 446.347 orang.
 4. Keadaan Sosial     
    Kesehatan (Rumah Sakit) :
   Rumah Sakit Umum : 1 buah
   Puskesmas  : 17 buah
   Puskesmas Keliling : 17 buah
   Puskesmas Pembantu : 6 buah
   Apotek : 3 buah
 Agama (Tempat Peribadatan) :
  Mesjid : 101 buah
  Gereja : 98 buah
  Langgar : 65 buah
  Mushallah           : 4 buah
  Pura : 90 buah
  Vihara : 2 buah

5. Sektor Pertanian
Dalam meningkatkan ekonomi Mamuju bergantung pada sektor pertanian, Menurut data statistik tahun 2003, PDRB kabupaten Mamuju atas dasar harga berlaku sebesar 879,79 Juta Rupiah dengan kontribusi terbesar diberikan oleh sektor Pertanian sebesar 74,17 persen
Dalam sektor pertanian, perkebunan menjadi roda penggerak utama, dimana kegiatan ekonomi di bidang perkebunan menghasilkan tidak kurang dari Rp. 195,62 milyar.
6. Sektor Peternakan
Pembangunan sub sektor peternakan diarahkan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak untuk memenuhi konsumsi masyarakat akan makanan bergizi, disamping itu juga digunakan untuk meningkatkan pendapatan peternak.
Diantara populasi ternak yang berkembang di Kabupaten Mamuju adalah ternak sapi, kerbau, kambing dan domba. Sedangkan untuk jenis unggas adalah ayam ras, ayam buras dan itik.
7. Sektor Perikanan
Kabupaten Mamuju memiliki garis pantai terpanjang di Sulawesi Barat sekitar ±415 km yang tersebar di 48 (empat puluh delapan) desa, 13 (tiga belas) wilayah kecamatan menjadi salah satu potensi daerah ini.
Produksi perikanan laut di Kabupaten Mamuju sebanyak 30.000 ton, belum termasuk hasil tambak yang luasnya berkisar 22.950 ha, serta rawa bakau seluas 10.241 ha. Selain itu juga dilakukan pengembangan budidaya laut berupa rumput laut dan teripang. Untuk tambak yang dikembangkan adalah udang dan ikan bandeng.
8. Sektor Perkebunan
Produksi tanaman perkebunan di Kabupaten Mamuju dengan curah hujan yang merata, menjadikan daerah ini tepat untuk pengembangan kelapa sawit, kelapa dalam/hibrida, kakao, kopi arabika/robusta, kemiri, vanili, sagu dan lada.
Dari komoditi tersebut yang dijadikan unggulan adalah kelapa sawit, kakao, kelapa dalam/hinrida dan kemiri, khusus kelapa sawit di kabupaten Mamuju produksi tahun 2002 lalu sekitar 533.343 ton pertahun membuat daerah ini menjadi sentra produksi kelapa sawit terbesar di Sulawesi Barat. Selain kelapa sawit dan kakao yang menjadi komoditas di Kabupaten Mamuju, daerah ini juga penghasil aneka macam buah – buahan.
Salah satunya yang tengah dikembangkan secara besar – besaran petani di bumi Manakarra (amanah yang bertuah) ini adalah jeruk manis. Produksi jeruk manis di Kabupaten Mamuju mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Di pelabuhan Belang – belang misalnya, sekitar 200 ton jeruk manis asal Mamuju secara rutin dikirim PT Ganda Dewata ke Jakarta setiap bulannya, belum termasuk jeruk manis yang diantar pulaukan ke Kalimantan melalui pelabuhan Mamuju
9. Sektor Kehutanan
Kabupaten Mamuju memiliki kawasan hutan yang cukup luas, dengan aneka jenis kayu dan rotan di dalamnya. Dari data tahun 2003 memiliki hutan lindung berdasarkan TGHK seluas 495,94 hektar, RTRWP 588.374 Ha, hasil paduserasi 436.601 ha. Hutan produksi terbatas (HPT) berdasarkan TGHK 203.812 ha, RTRWP sekitar 82.494 ha, hasil paduserasi 258.570 ha. Hutan Produksi (HP) berdasarkan TGHK 45.687 ha, RTRWP 23.906 ha, hasil paduserasi 61.600 ha. Sedangkan untuk Hutan Produksi Konservasi (HPK) berdasarkan TGHK 99,736 ha, RTRWP 184.187 ha, hasil paduserasi 78.443 ha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar