Rabu, 18 Januari 2012

Perlengkapan dan Teknik Packing untuk Outbound di Gunung


Anda suka outbond ? Dalam outbond banyak sekali pelajaran dan hikmah yang bisa petik dan dapat kita implementasikan dalam kehidupan kita. Namun tahukah Anda, bahwa selain keterampilan dan pengetahuan tentang hidup di alam terbuka yang baik, untuk menjamin keamanan dan kenyamanan kita dalam melakukan kegiatan outbound di alam terbuka di perlukan perlengkapan dan perbekalan yang baik, serta teknik packing yang baik. Karena tujuan dari setiap perjalanan adalah dapat kembali kerumah dalam keadaan sehat maka kita harus mempersiapkan segala sesuatunya.
PERLENGKAPAN OUTBOUND
Keberhasilan suatu outbond di alam terbuka juga ditentukan oleh perencanaan perlengkapan dan perbekalan yang tepat. Dalam merencanakannya, beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
  1. Mengenal jenis medan yang akan dihadapi (misal : hutan, rawa, tebing, pantai,  gua, dsb)
  2. Menentukan tujuan perjalanan (misal : penjelajahan, latihan, penelitian, kemanusiaan/SAR, dsb)
  3. Mengetahui lamanya perjalanan
  4. Mengetahui keterbatasan kemampuan fisik untuk membawa beban
  5. Memperhatikan hal-hal khusus (misal : obat-obatan tertentu dan sebagainya)
Maka kita akan lebih mudah untuk menentukan perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi bebannya tidak melebihi kemampuan, atau yang dikenal dengan istilah maximum utility in minimum weight. Perhitungan beban total untuk perorangan sebaiknya tidak melebihi sepertiga berat badan (atau sekitar 15 sampai 20 kg), walaupun beberapa orang ada yang memiliki kemampuan hingga setengah berat badannya. Tetapi ini kembali lagi kepada kemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang perlu.
Untuk penjelajahan di medan pegunungan [bisa saja kita temui tebing, sungai], kita dapat kelompokkan perlengkapan yang dibawa sebagai berikut :
  1. Perlengkapan Dasar, meliputi perlengkapan untuk pergerakan/operasional, perlengkapan untuk memasak, makan, minum, perlengkapan untuk MCK, perlengkapan pribadi.
  2. Perlengkapan Khusus, disesuaikan dengan tujuan dan medan spesifik perjalanan, misalnya : perlengkapan penelitian (contoh : kamera, buku, GPS, dan alat-alat khusus lainnya), perlengkapan penyusuran sungai (contoh : perahu, dayung, pelampung, dsb), perlengkapan pendakian tebing (contoh : tali, carabiner, chock, piton, dsb)
  3. Perlengkapan Tambahan, perlengkapan ini dapat dibawa atau tidak, contoh : semir, kelambu, gaiter, dsb.
Hendaknya sebelum memulai kegiatan outbond sebaiknya disusun check list(daftar perlengkapan). Dalam check list, perlengkapan dikelompokkan kemudian diteliti apa perlu dibawa atau tidak. Apabila perjalanan adalah perjalanan kelompok, maka dibuat check list untuk perlengkapan regu dan pribadi.
1. Perlengkapan Dasar untuk Outbond di Pegunungan 
Dalam menentukan perlengkapan dasar, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
A. Perlengkapan Pergerakan/Operasional
1. Sepatu
  • Pakailah sepatu yang sesuai dengan perjalanan kita, bentuk dan ukuran kaki, nyaman pada saat di gunakan dan berjalan, kuat apabila digunakan di medan yang berat.
  • untuk medan gunung hutan diperlukan sepatu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki (melindungi sendi kaki dan ujung jari kaki), kulit tebal, bagian dalamnya lunak dan masih memberikan ruang gerak pada kaki,bagian depan sepatu keras, bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah dan cukup kaku, memiliki lubang ventilasi.
  • Beberapa hal yang harus diperhatikan agar sepatu tidak menyebabkan lecet, selalu bersihkan kaos kaki, sepatu dan perlengkapan sepatu lainya sesering mungkin, Jangan mengeringkan sepatu terlalu dekat pada panas yang ekstrim (dekat tungku api/api unggun, sinar matahari yang terik). Semirlah sepatu sewaktu-waktu dan olesi dengan semacam lemak atau grease agar kulit tetap lembut dan benangnya tidak cepat lapuk.
2. Kaos Kaki
  • Pilih yang dapat menyerap keringat.
  • Kegunaan : melindungi kulit kaki dari pergeseran langsung dengan kulit sepatu atau bagian-bagian sepatu yang dapat menimbulkan luka/lecet, menjaga agar telapak kaki tetap dapat bernafas, menjaga kaki agar tetap hangat pada daerah-daerah yang dingin.
  • untuk keperluan di atas, pilihlah bahan kaos kaki yang terbuat dari katun atau dicampur dengan wool atau bahan sintetis lainnya cukup baik.
  • bawalah kaos kaki cadangan secukupnya.
  • yang perlu diingat adalah kita harus selalu memakai kaos kaki yang kering .
3. Celana Lapangan
  • Pilihlah celana yang kuat, lembut, ringan, tidak mengganggu gerakan kaki, artinya jahitannya cukup longgar, praktis, terbuat dari bahan yang menyerap keringat dan mudah kering, bila basah tidak menambah berat.
  • Untuk itu pilihlah celana yang terbuat dari katun cukup baik, tidak terlalu tebal, tahan duri, mudah kering. Contoh yang baik untuk jenis ini adalah PDL militer atau celana loreng tentara, tidak dianjurkan menggunakan bahan celana jeans.
4. Baju Lapangan
  • Pilih dan pakailah baju lapangan yang melindungi tubuh dari kondisi sekitar, kuat, ringan, tidak mengganggu pergerakkan, terbuat dari bahan yang menyerap keringat, praktis dan mudah kering.
5. Topi Lapangan
  • Pakailah tpoi yang melindungi kepala dari kemungkinan cedera akibat duri,  dapat melindungi bagian kepala dari curahan hujan, terutama kepala bagian belakang dan topi yang dikenakan haruslah kuat dan tidak mudah robek di anjurkan menggunakan topi rimba atau semacam topi jepang.
6. Sarung Tangan
  • Sebaiknya terbuat dari kulit, disesuaikan dengan bentuk dan ukuran tangan, tidak kaku dan dapat melindungi tangan dari duri dan hawa dingin.
7. Ikat Pinggang
  • Pilihlah ikat pinggang yang terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala gesper yang tidak terlalu besar tetapi kuat. Misalnya dari kulit yang tebal tetapi lembut atau dari bahan sintetis lainnya. Kegunaan ikat pinggang, selain menjaga agar celana tidak melorot, juga untuk meletakkan alat-alat yang perlu cepat dijangkau seperti pisau pinggang, tempat air minum, tempat alat-alat P3K, dan lainnya.
8. Ransel
  • Gunakan ransel yang ringan, kuat, sesuai dengan kebutuhan keadaan medan, memberikan nyaman pada saat dipakai dan praktis.
9. Peralatan Navigasi
  • Kompas, peta, penggaris segitiga, busur derajat, pinsil, dll. Peralatan navigasi ini merupakan peralatan sangat penting yang selalu harus dibawa. Bungkuslah selalu peta dengan plastik agar tidak cepat basah dan rusak.
10. Lampu Senter, termasuk bola lampu dan baterai cadangan.
11. Peluit
  • Gunakan peluit yang dianjurkan seperti jenis pluit whistle atau yang kita kenal dengan pluit pramuka.
12. Pisau
  • Banyak sekali jenis pisau yang aneh-aneh dan mempunyai kegunaan yang sangat khusus, namum yang perlu diperhatikan adalah :  terbuat dari bahan yang dapat dipercaya, tajam dan tidak mudah patah, desain dan ukurannya harus sesuai, artinya enak dipegang dan dipakai, sarungnya aman dan enak jatuhnya, selalu tetap terpelihara.
  • Bawalah pisau saku serba guna (multi blade), pisau pinggang, golok tebas. Secara umum, pisau, golok tebas adalah alat bantu bagi kita untuk keperluan menusuk, memotong, menyayat, melempar dan yang terpenting sebagai alat bantu kita untuk membuat api (memotong kayu tipis-tipis, ranting).
  • Untuk perjalanan rimba (gunung hutan) sebaiknya anda memakai jenis pisau bowie (-pada dasarnya termasuk jenis fighting knife, sangat efektif untuk menusuk dan memotong tapi cukup memadai untuk menetak dan melempar, hunter maupun survival-), karena pisau jenis ini bisa dipakai dalam berbagai keadaan. Ditambah dengan golok tebas dan pisau multi blade, maka perjalanan anda menjadi perjalanan yang akan memberikan ketenangan.
13. Survival Kit
  • Survival kit adalah salah satu alat penunjang yang akan digunakan pada saat keadaan darurat dan memiliki fungsi yang penting, adapun isi dari survival kit adalah sebagai berikut Alat Jahit (jarum, benang, kancing dsb), alat sol sepatu, tali sepatu cadangan, korek api, kaca pembesar, alat pancing, kawat kecil minimal 3-5 m dll.
B. Perlengkapan Istirahat
Bawalah satu set pakaian tidur, kaus kaki untuk tidur, sleeping bag atau sarung bag, Matras, tenda/ponco/plastik untuk bivak.
C. Perlengkapan Makan Minum
Bawalah alat masak lapangan/misting, alat bantu makan lainnya (sendok, garpu, dsb), alat pembuat api (lilin, spiritus, paraffin, dsb), kantung air/tempat air.
D. Perlengkapan Pribadi lainnya.
Seperti : jarum, benang, kancing, tali sepatu cadangan, tali tubuh/webbing, handuk, sikat gigi, odol, sabun, celana dalam, rokok, tembakau, kamera, obat-obatan pribadi.

2. Perlengkapan Khusus
A. Pendakian Tebing
  • Tali : static, dynamic, Harness, helmet/crash hat, carabiner,
  • Sling : standard, prusik sling, chock, piton, ascender, descender, hammer, stirrup dll (sesuai kebutuhan pendakian)
B. Peralatan ORAD (Olah Raga Arus Deras)
  • Perahu/kano/kayak, dayung, Pelampung, helmet, tali pengaman, pompa dll.
3. Perlengkapan Tambahan
Perlengkapan ini walaupun bukanlah hal yang teramat penting, namun ada baiknya dibawa, untuk lebih menambah kenyamanan perjalanan.

  • Putis, Sarung anti pacet (gaiters), Second skin, Kelambu, Kupluk (balaclava), Semir sepatu, Ikat leher/kacu segi tiga
TEKNIK PACKING
Setelah semua peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa siap, inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut ke dalam Carier atau backpack. Packing yang baik menjadikan perjalanan Anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.
A. Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :
  1. Matras tidur yang dimasukkan kedalam ransel dapat membantu mempertahankan bentuk ransel dan mempermudah penyusunan barang kedalam ransel, sehingga menjadi padat, rapih an efisien.
  2. Pada saat backpack/ransel dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh kepundak, ini disebabkan dalam melakukan pendakian kedua kaki kita harus dalam keadaan bebas bergerak, bayangkan jika salah mempacking barang dan beban terberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak, dan anda menjadi cepat lelah karena beban backpack/ransel anda menekan pinggul belakang. Ingat : Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan punggung dan tempatkan barang yang ringan dipaling bawah.
  3. Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam menghadapi jalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan dari sebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.
B. Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :
  1. Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudah pengorganisasiannya. Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
  2. Maksimalkan tempat yang ada, misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat dimasukkan ke dalam ransel, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras dan telur.
  3. Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: rain coat/jas hujan pada kantong samping Keril/Ransel.
  4. Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar ransel, karena menggantungkan barang diluar ransel akan mengganggu perjalanan anda karena tersangkut-sangkut dan berkesan berantakan, usahakan semuanya dapat dipacking ke dalam ransel.
C. Tips menyetel ransel agar sesuai dengan tubuh :
  • Isi ransel dengan beban palsu, misalnya bantal, hingga terisi penuh dan  mengembang seluruhnya. Longgarkan seluruh tali dan perhatikan fungsi serta lokasi gespernya.
  • Naikkan setelan punggung (jika ada), ke bagian paling tinggi.
  • Kenakan ransel di tubuh, kemudian kencangkan tali penyangga rangsel bagian bawah hingga ransel terasa nyaman di punggung dan bahu.
  • Raihlah ke bagian punggung untuk menyesuaikan setelan punggung (jika ada). Tujuannya adalah untuk memasang ransel setinggi mungkin pada bahu.
  • Kencangkan tali pinggang (hip belt). Tali pinggang berfungsi untuk mentransfer beban dari bahu kekaki, melalui pinggul.
  • Kencangkan tali penyangga ransel bagian atas untuk mendekatkan ransel ke punggung, dan menaikkan pusat gravitasi pada ransel.
  • Mengencangkan tali penyandang ransel sambil melonggarkan tali pinggang akan mengurangi tekanan pada pinggang, dan demikian sebaliknya. Gunakan teknik ini berganti-ganti untuk mengurangi rasa pegal pada pinggang dan bahu saat perjalanan.
  • Posisi ransel paling nyaman adalah setinggi mungkin pada punggung. Jangan sampai posisi ransel menggantung di pantat, ,karena itu akan membuat anda lebih tidak nyaman dan cepat lelah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar